RSS

~✿~ [CERPEN] Kau Sahabatku dan Aku Temanmu ~✿~


Rudy adalah seorang anak yang sejak kecil selalu berharap untuk bisa memiliki seorang sahabat yang bisa mengerti dirinya, bisa menerima dia apa adanya dan selalu ada untuk dia dalam suka maupun duka.
Kini Rudy duduk di bangku smp, sudah sejak lama Rudy berharap untuk bisa memiliki seorang sahabat, namun hingga saat ini dia belum mendapatkannya. Hingga pada akhirnya di kelas 3 smp Rudy berteman akrab dengan seorang anak laki-laki juga, dia bernama Wawan. Sejak saat itu Rudy dn Wawan berteman sangat dekat, hingga pada akhirnya Rudi sadar bahwa sosok Wawan adalah sosok yang dia harapkan selama ini.
Rudy melalui hari-harinya bersama wawan, dan wawan juga adalah teman yang baik karna dia juga selalu berusaha untuk menjadi teman yang baik untuk Rudy, bahkan wawan pernah berkata kepada Rudy bahwa jika ada hal yang Rudy tidak suka pada dirinya, Rudy bisa langsung memberi tahunya agar dia bisa segera mengubah kejelekannya itu. Rudy pun membuktikannya, waktu itu dalam sebuah pesan singkat (sms) wawan menulis kata-kata yang sedikit tidak sopan, karna Rudy tak menyukai hal itu akhirnya dia segera memberitahu wawan bahwa dia tak menyukainya dan terbukti, sejak saat itu wawan pun tidak pernah lagi mengeluarkan kata-kata kotor di depan Rudy.
Hari-hari mereka lalui dengan canda dan tawa, hingga pada akhirnya merekan harus fokus belajar karna sebentar lagi ujian akhir nasional akan mereka hadapi. Seperti biasanya, menjelang ujian akhir semua sekolah selalu mengadakan yang namanya les sore, di sisi lain Rudy merasa bosan karna dia harus belajar dari pagi hingga sore hari, namun di sisi lain Rudy juga bahagia karna itu mengartikan bahwa waktu dia untuk bermain bersama wawan akan semakin panjang. Suatu ketika, mereka berdua berbincang-bincang mengenai kelanjutan sekolah mereka, Rudy berharap agar dia bisa melanjutkan SMA di sekolah yang sama bersama wawan, waktu itu wawan berjanji padanya dan Rudy percaya kepada wawan.
Ujian akhir nasional telah usai, beberapa siswa pun enggan untuk masuk sekolah termasuk wawan. Rudy sedih karna tak bisa bermain lagi bersama wawan. Rudy hanya bisa duduk di rumah sendiri sambil smsan bersama wawan, tiba-tiba sebuah pesan masuk ke hp Rudy, dia pun segera membuka dan membacanya, ternyata pesan itu dari wawan dan di pesan itu wawan berkata bahwa dia ingin bertemu dengan Rudy karna dia ingin memberikan sesuatu kepada Rudy.
Keesokan harinya Rudy dengan semangat berangkat kesekolah, setelah sampai di sekolah, Rudy pun langsung menemui wawan. Setelah bertemu dengan wawan, Rudy langsung bertanya bahwa apa yang akan dia berikan padanya. Dan ternyata wawan memberikan sebuah gelang berwarna hitam putih kepada Rudy, gelang itu dibuat sendiri oleh wawan. Rudy sangat bahagia, karna ternyata orang yang selama ini dia anggap sahabat benar-benar bisa mengerti dirinya. Walaupun memang sebenarnya wawan tak pernah mengungkapkan bahwa dia juga menganggap Rudy sebagai sahabat.
Dua bulan kemudian, pendaftaran di sekolah menengah pertama terbuka. Rudy berniat mendaftar di sekolah yang memang sejak awal dia dambakan, sekolah itu salah satu sekolah terfavorit di daerahnya, banyak yang mengatakan bahwa hanya orang-orang kayalah yang bisa bersekolah di sekolah tersebut, namun Rudy tak pernah menghiraukan apa kata orang lain, yang dia lakukan hanyalah berusaha agar dia bisa bersekolah di sekolah dambaannya itu.
Hari pertama pendaftaran, Rudy datang untuk mengambil formulir pendaftaran, di pintu gerbang dia melihat wawan bersama ayahnya sedang berjalan menuju parkiran, akhirnya Rudy pun menghampirinya dan bertanya bahwa apa yang wawan lakukan di sini, dan ternyata wawan juga sedang mendaftar di sekolah yang sama dengan dia. Rudy sangat bahagia karna ternyata wawan menepati janjinya untuk sekolah di tempat yang sama dengan dia. Menjelang beberapa minggu sekolah, Rudy menjalani hari-harinya dengan sangat bahagia, karna walaupun dia tak sekelas dengan wawan namun dia tetap bisa bertemu dengan wawan ketika jam istirahat atau sedang tak ada guru. Wawan juga sering berkunjung ke rumah Rudy untuk bermain dan berenang di pantai. Bahkan ketika Rudy mengadakan acara di rumahnya, dia tetap memanggil wawan karna Rudy merasa tak lengkap jika tak ada wawan. Sesekali wawan juga kadang menolak karna semua yang hadir di rumah Rudy adalah teman sekelas Rudy, namun mungkin karna wawan tak mau mengecewakan Rudy sehingga wawan mau hadir di acara tersebut. Rudy sangat bahagia karna hingga saat ini wawan tak berubah sedikit pun dari awal Rudy mengenal wawan. Rudy selalu berharap agar wawan akan tetap seperti itu hingga kapan pun.
Kini ujian semester dua telah berakhir dan Rudy pun telah menerima rapornya, dia sangat bahagia karna selama dua semester itu dia bisa mempertahankan peringkatnya dan tetap berada di deretan sepuluh besar. Besok adalah pembaguan kelas, Rudy sudah tak sabar untuk mengetahui di kelas mana dia akan di tempatkan karna selama Rudy sekolah di SMA, dia sangat berharap untuk bisa masuk di kelas IPA 2. Keesokan harinya Rudy pun segera bangun cepat dan berangkat ke sekolah, setelah sampai di sekolah dia pun segera mencari kelasnya, dan ternyata impian Rudy untuk masuk di kelas IPA 2 terwujud dan satu hal yg lebih membuat Rudy terkejut adalah bahwa dia sekelas dengan wawan, orang yang paling dia banggakan selama ini. Setelah dua minggu bersekolah, tiba-tiba wawan berkata kepada Rudy bahwa dia akan pindah sekolah. Hal itu membuat Rudy terkejut dan sedih karna itu artinya dia akan semakin jauh dari wawan, akhirnya Rudy pun bertanya kepada wawan tentang alasannya pindah sekolah, dan wawan hanya menjawab bahwa dia ingin mandiri karna ketika wawan pindah, dia tak akan tinggal lagi bersama orang tuanya, melainkan kakek dan neneknya di daerah yang di sebut takalar.
Beberapa minggu setelah kepindahan wawan, Rudy masih bisa menghubungi wawan, dia juga sering menelpon wawan dan bertanya tentang bagaimana keadaannya disana. Namun setelah beberapa lama, tiba-tiba saja nomor wawan tidak aktif dan tidak dapat di hubungi, awalnya Rudy memang sedikit kecewa namun setelah beberapa lama, Rudy pun bisa menerima hal itu dan menjalani hari-harinya seperti biasa tanpa wawan.
Semester ganjil telah berakhir, seperti biasanya ketika semester ganjil telah berakhir, semua sekolah sering mengadakan acara yang di sebut PORSENI, dan tentu saja sekolah Rudy juga mengadakan acara tersebut. Kali ini Rudy akan mengikuti dua lomba, yaitu lomba ceramah dan lomba puisi. Hari keempat Porseni, mungkin karna sudah hari keempat sehingga siswa yang hadir juga sudah semakin berkurang, saat itu jam sudah menunjukan pukul 11.00 Wita, namun Rudy belum ingin untuk pulang ke rumah, akhirnya Rudy mengikuti Subhan kekelasnya. Subhan adalah salah satu teman Rudy namun mereka berbeda kelas, saat itu subhan sedang ingin ke kelasnya dan kebetulan Rudy juga sedang kebingungan mencari teman karna semua teman sekelas Rudy sudah pulang terlebih dahulu, akhirnya Rudy ikut bersama subhan. Dan setelah sampai di kelas subhan, di ruangan itu tak ada siapa-siapa dan Rudy memutuskan untuk tinggal di ruangan itu sambil memainkan laptop subhan yang kebetulan sedang menganggur diatas meja, sedangkan subhan keluar entah kemana.
Beberapa saat kemudian, dari arah pintu terlihat sekelompok anak muda, mereka seumuran dengan Rudy, tatapan Rudy yang sejak tadi mengarah kelayar laptop tiba-tiba teralihkan, dia melihat sosok yang tak asing yang juga berada diantara gerombolan anak SMA itu, dan ternyata sosok itu adalah sosok orang yang selama ini dia bangga-banggakan, dia adalah wawan. Setelah beberapa bulan tak bertemu, akhirnya kini dia di pertemukan kembali. Awalnya wawan tak menghiraukan dia, namun beberapa saat kemudian wawan sudah muncul di pintu, dia pun segera memanggil wawan untuk segera menghampiri dia. Rudy dan wawan pun berbincang-bincang mengenai pengalaman mereka beberapa waktu terakhir ini dan kemudian bertukar nomor handphone. Sejak saat itu, mereka tak lagi terputus kontak, kadang mereka saling berkirim pesan singkat dan kadang berbincang di telfon. Setiap kali wawan pulang ke rumah orang tuanya, kadang dia juga menyempatkan diri untuk menemui Rudy.
Kini bangku kelas dua sudah Rudy tinggalkan, dan saatnya dia duduk di bangku kelas tiga, dia bahagia karna kini kelasnya di beri nama IPAZEISAAL, nama itu di ambil dari bahasa jerman yang berarti kelas ipa dua. Mungkin karna dia dan teman-temannya merasa bukan anak-anak lagi sehingga mereka dia dan teman-temannya sudah bisa berfikri dewasa dan menjalin tali persaudaraan lebih erat lagi. Walau begitu, Rudy tak akan pernah lupa dengan sahabatnya wawan, karna dia merasa bahwa belum ada orang yang bisa menyetarai sikap wawan yang begitu pengertian. Beberapa lama duduk di bangku kelas 3, hubungan Rudy dan teman-temannya semakin erat dan bahkan mengisahkan banyak kenangan yang tak terlupakan. Kenangan yang paling berkesan untuk dia adalah ketika semua siswa laki-laki di bentuk menjadi satu kelompok oleh guru agama mereka, mereka diberi tugas untuk membuat film islami dengan tema yang di tentukan oleh guru mereka. Rudy dan teman-temannya mengerjakan tugasnya dengan sungguh-sungguh dan akhirnya menghasilnya film yang lumayan memuaskan. Tak puas dengan satu film, akhirnya Rudy membantu kelompok teman perempuannya yang belum menyelesaikan filmnya dan dia juga menghasilkan film yang lumayan memuaskan. dan tak sampai di situ saja, dia juga mengajak thama untuk bekerja sama dalam hal ini, mereka berdua bekerja sama untuk menyelesaikan tugas adik kelasnya yang juga di beri tugas untuk membuat film islami, akhirnya dengan kerja keras dia bersama thama bisa menghasilkan 4 film dalam waktu sebulan. Thama juga salah satu teman Rudy, thama sekelas dengan subhan dan jika dia sudah bertemu dengan thama maka semua akan menjadi terguncang karna tingkah laku mereka yang terlihat lucu dan kadang juga aneh.
Semakin mendekati ujian akhir nasional, hubungan Rudy dengan teman-temannya semakin erat, kadang dia juga meneteskan air mata ketika memikirkan teman-temannya yang sebentar lagi akan meninggalkan dia, dan kini wawan juga sudah jarang menghubungi Rudy bahkan wawan juga sudah jarang membalas pesan Rudy ataupun menjawab telfon darinya. Setelah ujian nasional nanti, dia dan teman-temannya berencana untuk pergi ke suatu tempat untuk berrekreasi melepaskan segala penat setelah ujian, Rudy pun berniat memanggil wawan karna baginya wawan masih bagian dari ipazweisaal namun ada juga beberapa teman kelasnya yang tidak setuju jika dia mengajak wawan. Awalnya ketika Rudy mengajak wawan untuk ikut ke bira, wawan masih ragu karna teman-teman kelasnya juga berencana untuk pergi bersama.
Ujian akhir nasional telah selesai, malam harinya Rudy menelfon wawan untuk menanyakan kembali kepastiannya, apakah dia benar-benar ingin ikut atau tidak, namun kali ini wawan mengecewakannya karna dia tak bisa ikut dengan alasan sedang tak ada biaya. Rudy pun menerimanya dengan lapang dada dan tetap tersenyum. Keesokan harinya Rudy pun berangkat bersama teman-temannya ke Bira, mereka menikmati perjalanan dengan begitu bahagia dan penuh canda dan tawa. Setelah sampai di bira, Rudy dan teman-temannya pun menyewa villa untuk tempat mereka menginap, jam sudah menunjukkan pukul 09.00 malam, setelah menikmati makanan yang mereka masak sendiri, Rudy memberikan sebuah hadiah sederhana kepada teman-temannya sebagai kenang-kenangan darinya, hadiah tersebut berupa foto-fotonya bersama teman-temannya ketika masih sekolah. Hal itu membuat Rudy dan teman-temannya sedih, karna kini mereka akan berpisah dan pasti mereka akan sangat jarang bertemu.
#untuk para pembacaku, cukup sampai di sini kisah nyataku, kini kita beralih kedalam khayalanku#
Setelah lulus sekolah menengah pertama, Rudy ikut dengan kakak angkatnya pergi ke korea selatan, dia mewujudkan impiannya yang sejak lama dan melanjutkan sekolahnya disana, dia masuk ke suatu universitas dan mengambil jurusan perfilman. 2 tahun kemudian, Rudy kembali ke indonesia bersama dengan kakak angkatnya dan menghadiri sebuah undangan dari sebuah universitas yang berada di kota makassar, dia di tugaskan untuk menceritakan pengalamannya selama ini di hadapan seluruh mahasiswa yang juga mengambil jurusan yang sama dengan dirinya. Rudy tak menyangka kalau di ruangan itu ternyata ada wawan, namun dia tak menghiraukannya, dia hanya menyelesaikan tugasnya bercerita di depan seluruh mahasiswa yang ada di dalam ruangan tersebut. Setelah Rudy bercerita, dia langsung pulang bersama kakaknya, namun di depan gerbang kampus dia bertemu dengan Bintang, bintang adalah wanita yang cerdas dan lumayan cantik, dia teman kelas Rudy di korea yang juga sedang pulang ke indonesia untuk liburan, namun dia tak suka pada bintang karna bintang sering kali bersikap sombong dan angkuh di depannya, bahkan bintang sering merendahkan dan meremehkannya, sehingga ketika Rudy bertemu dengan bintang di depan gerbang kampus, Rudy hanya meliriknya sebentar dan terus berjalan menuju mobil kakaknya yang sejak tadi menunggunya, dan bintang pun begitu, bintang hanya berjalan lurus dengan angkuhnya. Setelah sampai di mobil, Rudy di tanya oleh kakaknya yang sangat menyayanginya karna dia juga tak suka kepada bintang jika sering kali meremehkan dan merendahkan bintang, namun Rudy tak berkata apa-apa karna dia tak mau kakaknya itu mendapat masalah karna dia.
Dua minggu kemudian, pagi itu Rudy baru saja bangun dari tempat tidurnya dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan segera menemui kakaknya yang sejak tadi sedang sibuk di dapur menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua, Rudy masih sementara membasuh wajahnya dengan air, tiba-tiba kakaknya memanggilnya untuk sarapan bersama-sama. Setelah sampai di meja makan, dia melihat sebuah amplop yang masih utuh terletak di atas meja makan, amplop tersebut berisi surat undangan dari kampus yang dia datangi dua minggu lalu, dia kembali mendapat panggilan dari kampus yang dia datangi dua minggu yang lalu. Keesokan harinya Rudy pun menghadiri undangan tersebut di temani oleh kakak angkatnya, dia sangat di sayangi oleh kakaknya, sampai-sampai kemana pun dia pergi, kakaknya selalu mengantar dan mengawasinya untuk memastikan dia baik-baik saja.
Setelah sampai di kampus tersebut, Rudy bersama kakaknya langsung menemui dosen yang mengundangnya itu dan menanyakan tujuan di panggilnya itu, ternyata dia kembali di percayakan oleh dosen tersebut untuk membawakan sebuah materi di depan mahasiswanya, namun kali ini dia tak sendiri, dosen tersebut berkata bahwa kali ini dia akan bekerja sama dengan seseorang yang juga ahli di bidang yang juga di kuasai olehnya. Beberapa menit kemudian, seseorang mengetuk-ngetuk pintu ruangan dimana Rudy dan dosen tersebut sedang berbincang-bincang, kemudian dosen tersebut segera membuka pintunya, Dan ternyata orang yang berada di balik pintu tersebut adalah bintang, orang yang paling dia tidak suka. Namun Rudy tetap bersikap baik dan bekerja seprofesional mungkin, dia tak mau di cap jelek oleh dosen yang mengundangnya itu. Akhirnya Rudy dan bintang pun menuju ruangan kelas tempat dosen tersebut akan mengajar. Setelah sampai di ruangan tersebut, mereka pun di perkenalkan kepada seluruh mahasiswa yang hadir di ruangan tersebeut, sementara dosen memperkenalkan mereka berdua, tatapan Rudy hanya tertuju kepada wawan yang sejak tadi hanya memperhatikan penyampaian dari dosen. Melihat wajah Rudy yang terlihat sedikit sedih dan melamun, bintang pun memperhatikan arah tatapan mata Rudy. Bintang pun menyimpulkan bahwa orang yang Rudy maksud di buku dearinya adalah wawan, kebetulan ketika mereka masih ada di korea, bintang pernah tak sengaja menemukan buku harian Rudy dan membacanya. Waktu itu Rudy dan bintang sedang ada di perpustakaan kampus mereka, saat itu Rudy baru saja menulis di buku hariannya dan tiba-tiba kakaknya menelfonnya dan menyuruhnya untuk segera pulang karna ada hal penting yang ingin kakaknya sampaikan padanya, karna terburu-buru akhirnya Rudy lupa untuk memasukkan buku hariannya kedalam tas dan langsung pergi, bintang yang sejak tadi memperhatikannya langsung mendatangi tempat duduknya tadi dan mengamati sebuah buku yang terletak di atas meja tersebut, karna penasaran bintang pun membuka buku tersebut dan membaca seluruh isi buku tersebut.
Setelah membawakan materi, semua mahasiswa yang ada di dalam ruangan tersebut keluar, sedangkan Rudy dan bintang tinggal dan membereskan barang-barangnya. Bintang yang sejak tadi sudah penasaran langsung mendatangi Rudy yang masih sibuk membereskan barang-barangnya, bintang pun menjulurkan tangannya ke arah wajah Rudy seraya memberikan sebuah buku yang ternyata buku tersebut adalah buku hariannya, Rudy tersentak kaget kenapa buku hariannya itu ada pada bintang, karna melihat Rudy yang berwajah kaget dan sedikit emosi, bintang pun menjelaskan kenapa buku hariannya itu ada padanya. Setelah bintang menjelaskan semuanya pada Rudy, bintang bertanya siapa orang yang dia maksud dalam buku hariannya tersebut, namun Rudy tak mau memberitahukannya karna itu adalah masalah pribadinya dan dia pun sudah sejak lama ingin melupakan orang yang ada di dalam buku hariannya tersebut. Bintang yang di selimuti rasa penasaran lantas menebak siapa orang yang ada dalam buku harian Rudy, bintang menyebutkan sebuah nama yang ternyata nama itu adalah wawan, Rudy tersentank kaget dan bertanya dalam hati kenapa bintang bisa mengetahuinya sementara di buku hariannya dia tak pernah menyebutkan nama wawan sekalipun.
Bintang pun mengatakan bahwa sejak tadi dia memperhatikannya Rudy yang sejak tadi memperhatikan wawan dari jauh, Rudy pun memotong pembicaraan bintang dan berkata bahwa dia sudah tak mengharapkan wawan untuk menjadi sahabatnya lagi karna dia sudah melupannya dan dia juga tak akan mengganggunya lagi, dia bahkan sudah mengirimi wawan pesan melalui twitter dan berkata pada wawan bahwa dia sudah tak ingin menjadi temannya lagi karna percuma dia menganggap wawan sebagai sahabatnya sedangkan wawan sendiri hanya menganggapnya sebagai teman biasa, namun walaupun Rudy berkata seperti itu, di dalam hatinya dia tak akan pernah bisa melupakan wawan karna mereka berdua sudah berteman selama tiga tahun, dan bukan hal mudah untuk melupakan semua kenangan selama tiga tahun tersebut. Sementara Rudy dan bintang berbicara di dalam ruangan, seorang mahasiswa sedang memperhatikan pembicaraan mereka di balik pintu yang ternyata orang tersebut adalah wawan.
Setelah berbicara panjang lebar dengan bintang, Rudy pun langsung beranjak pergi dari tempat duduknya dan meninggalkan bintang begitu saja dan berjalan keluar ruangan, setelah Rudy keluar dari ruangan tersebut, dia pun di ikuti oleh wawan dari belakang dan setelah sampai di pintu keluar kampus, wawan langsung mengahadang Rudy dan berkata bahwa dia telah mendengar pembicaraannya bersama bintang. Rudy pun meyakinkan wawan bahwa apa yang dia dengar tadi adalah benar karnya dia tak ingin selamanya terbayang-bayang orang yang dia banggakan, sekarang yang ada di pikiran Rudy adalah lebih baik kehilangan dari pada terbayang-bayang.
Dua hari kemudian, Rudy dan kakaknya kembali ke korea karna waktu liburannya sudah hampir selesai, dan sejak kejadian tersebut Rudy tak pernah lagi bertemu dengan wawan dan menjalani hari-harinya dengan penuh keceriaan. Walau begitu, Rudy tak pernah melupakan wawan karna dia merasa bahwa wawan adalah orang pertama yang bisa membuat dia merasakan yang namanya persahabatan, karna wawan jugala yang selalu menasehatinya dulu sehingga dia menjadi lebih baik.

~THE END~
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar